Dalam
kebutuhan primer manusia yang berupa sandang, pangan dan papan, hal
yang paling jarang orang lakukan adalah memenuhi kebutuhan papan.
Kebutuhan papan yang berupa tanah atau rumah ini bisa saja tidak dapat
terpenuhi karena tidak adanya perencanaan sejak dini. Hati hati, jika
penghasilan yang anda dapatkan setiap bulannya habis untuk kebutuhan
sandang dan pangan saja tanpa perencanaan kebutuhan papan secara pasti.
Di luar banyak sekali tanah yang ditawarkan, banyak faktor yang
harus diperhitungkan mengenai pemilihan tanah kavling siap bangun. Di sini saya akan membantu dengan membagi sedikit tips mengenai “Memilih Tanah Kavling Untuk Investasi Jangka Panjang” sebagai berikut:
Pertama jangan pikir panjang untuk membeli tanah kavling dengan
lokasi yang strategis, usahakan pinggir jalan, lebih baik jika jalan
besar. Mengapa?? Karena tanah pinggir jalan harganya dapat naik selangit
suatu hari nanti.
Contoh kasus dari pengalaman berbagi cerita : Pada tahun 1990-an
Bapak A membeli tanah seluas 1000 m² di suatu daerah sepi namun
lokasinya di pinggir jalan dengan harga 60juta, pada tahun 2009 tanah
1000 m² tersebut ditawar 1,7 M karena pada tahun 2009 lokasi menjadi
ramai, banyak penduduk, dan tingkat kepadatan lalulintas cukup tinggi.
Namun tidak dilepas, karena Bapak A menginginkan harga 2,5 M.
Jika Bapak
A adalah seorang PNS atau dan Istri seorang Karyawan, kira kira apakah
dalam waktu 19 tahun dapat memiliki tabungan sebesar 1,64 M (1,7 M – 60
juta)?
Jika pendapatan Suami PNS (Bapak A) dianggap rata-rata (selama 19
tahun) 3 juta/bulan, dan pendapatan istri (Ibu A) karyawan dianggap
rata-rata (selama 19 tahun) 3 juta/bulan, berarti total penghasilan
rumah tangga = 6 juta/bulan, misalkan kebutuhan bulanan 2 juta,
berarti sisa penghasilan yang dapat ditabung : 4 juta/bulan. Dalam 19
tahun ada 228 bulan, jika dihitung secara keseluruhan total tabungan
yang dapat dikumpulkan = 228 bulan X 4 juta/bulan = 912 juta. Jumlah 912
juta ini dapat tersimpan dengan baik jika tidak ada kebutuhan yang tak
terduga.
Jika pada saat tahun 1990-an tidak membeli tanah seharga 60 juta maka
simpanan investasi Keluarga Bapak A pada tahun 2009 tidak lagi 1,64 M,
namun 912 juta. Menjadi selisih plus 728 juta karena perencanaan
keuangan rumah tangga yang baik.
Contoh di atas menggambarkan betapa menguntungkannya investasi tanah.
Padahal, Bapak A membeli tanah di daerah yang sepi, hanya dengan
berpatokan pada lokasinya yang di pinggir jalan.
Bagaimana jika lokasi
tersebut memang jauh lebih strategis karena berdekatan dengan pusat
perumahan, dan mempunyai perencanaan pengembangan yang matang? Tentu
saja, kenaikan harganya akan jauh lebih tinggi.
Dari sini diperoleh kesimpulan, lebih baik segera membeli tanah sejak
dini/sejak usia belum menua dan di saat harga tanah masih terjangkau
namun berlokasi di tepi jalan, daripada harus menunggu tua kemudian
terberatkan oleh berbagai macam beban keuangan yang mampu mengurangi
jumlah tabungan.
Pepatah mengatakan “beraki rakit ke hulu, berenang
renang ke tepian, bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian”.
Berupaya keras membeli tanah dengan cash untuk pemenuhan kebutuhan papan
plus investasi, kemudian silahkan nikmati hasilnya kemudian. Kerasnya
usaha pemenuhan kebutuhan papan di saat muda, mampu menenangkan di saat
tua, baik untuk diri sendiri atau untuk anak dan cucu.
Jadi, sudah siapkah anda berinventasi? Anda bisa memulainya dari Kavling Gardenia yang kami tawarkan. Action! ~> info-kavling-gardenia.blogspot.com
Memang saat ini nampaknya kavling memang menjadi pilihan untuk berinvestasi. Istilahnya kita menabung kasat mata, apalagi kalau lokasinya strategis bukan hanya menabung namun kita juga bakalan dapat untung.
BalasHapusPengalaman pribadi kemarin habis ambil tanah kavling di daerah CitraGrand City Palembang, lokasinya memang strategis banget hanya 10 menit dari Bandara Sultan Mahmmud Badarudin II. Semoga beberapa tahun lagi sudah bisa panen ya..
Kalau temen-temen mau lihat gambaran lokasinya bisa di
www.citragrandcity.com